Dzikir
Kata "dzikr" menurut bahasa artinya
ingat. Sedangkan dzikir menurut pengertia syariat adalah mengingat Allah SWT
dengan maksud untuk mendekatkan diri kepadaNya. Kita diperintahkan untuk
berdzikir kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaranNya
sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan takabbur.
"Hai
orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya." (QS. Al-Ahzab : 41).
Berdzikir dapat dilakukan
dengan berbagai cara dan dalam keadaan bagaimamanapun, kecuali ditempat yang
tidaksesuai dengan kesucian Allah. Seperti bertasbih dan bertahmid di
WC.
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali
Imran : 191).
Bentuk dan Cara berdzikir :
a. Dzikir dengan
hati, yaitu dengan cara bertafakur, memikirkan ciptaan Allah sehingga timbul di
dalam fikiran kita bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Semua yang ada di
alam semesta ini pastilah ada yang menciptakan, yaitu Allah SWT. Dengan
melakukan dzikir seperti ini, keimanan seseorang kepada Allah SWT akan
bertambah.
b. Dzikir dengan lisan (ucapan), yaitu dengan cara mengucapkan
lafazh-lafazh yang di dalammya mengandung asma Allah yang telah diajarkan oleh
Rasulullah kepada ummatnya. Contohnya adalah : mengucapkan tasbih, tahmid,
takbir, tahlil, sholawat, membaca Al-Qur'an dan sebagainya.
c. Dzikir
dengan perbuatan, yaitu dengan cara melakukan apa yang diperintahkan Allah dan
menjauhi larangan-laranganNya. Yang harus diingat ialah bahwa semua amalan harus
dilandasi dengan niat. Niat melaksanakan amalan-amalan tersebut adalah untuk
mendapatkan keridhoan Allah SWT. Dengan demikian menuntut ilmu, mencari nafkah,
bersilaturahmi dan amalan-amalan lain yang diperintahkan agama termasuk dalam
ruang lingkup dzikir dengan perbuatan.
"Karena itu, ingatlah kamu
kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan
janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.(QS. Al-Baqarah : 152).
D o
a
Menurut bahasa "ad-du'aa" artinya memanggil, meminta tolong, atau
memohon sesuatu. Sedangkan doa menurut pengertian syariat adalah memohon sesuatu
atau memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan tunduk
kepadaNya. Doa merupakan bagian dari ibadah dan boleh dilakukan setiap waktu dan
setiap tempat, karena Allah SWT selalu bersama hamba-hambaNya.
"Dan
Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu."
(QS. Al-Mu'min : 60).
Bagi orang mu'min yang ingin mendapatkan
keberhasilan dalam kehidupan ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu berusaha
atau kerja keras dan berdoa. Kedua cara tersebut harus ditempuh, karena di dalam
kehidupan ini ada hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh pemikiran manusia.
Oleh karena itu, di dalam memecahkan masalah ini kehidupan kedua cara ini harus
ditempuh secara bersama-sama.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
berdoa :
a. Memulai berdoa dengan membaca basmalah (karena malakukan
perbuatan yang baik hendaknya dimulai dengan basmalah), hamdalah dan
sholawat.
Dari Fadhalah bin Ubaidillah ia berkata : Rasulullah telah
bersabda : "Apabila seseorang di antara kamu berdoa hendaklah memuji kepada
Allah dan berterima kasih kepadaNya, kemudian membaca shalawat dan salam kepada
Nabi Muhammad, kemudian berdoa sesuai keinginannya."
b. Mengangkat kedua
tangan ketika berdoa dan mengusapkan kedua tangan pada wajah setelah
selesai.
Dari Umar bin Al-Khatthab ia berkata : Rasulullah SAW apabila
berdoa mengangkat kedua tangannya, dan tidak menurunkan kedua tangan itu sampai
beliau mengusapkan kedua tangan itu pada wajah beliau.
c. Ketika berdoa
disertai dengan hati yang khusyu dan meyakini bahwa doa itu pasti dikabulkan
Allah SWT.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah SAW telah
bersabda : "Berdoalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu meyakini doa itu akan
dikabulkan olehNya. Ketahuilah bahwa Allah SWT tidak memperkenankan doa dari
hati yang lalai dan lengah." (HR. At-Turmudzi).
d. Menggunakan suara yang
lemah lembut (tidak perlu dengan suara yang keras) karena sesungguhnya Allah itu
dekat.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah : 186).
e. Menggunakan lafazh-lafazh
doa yang terdapat di dalam Al-Qur'an atau yang terdapat dalam hadits, namun jika
tidak ada lafazh yang sesuai dengan keinginan kita, maka boleh dengan lafazh
yang sesuai dengan keinginan kita.
Waktu yang Baik Untuk
berdoa
a. Waktu tengah malam atau sepertiga malam yang terakhir
dan waktu setelah sholat lima waktu.Dari Abu Umamah ra, ia berkata :
Rasulullah SAW ditanya oleh shabat tentang doa yang lebih didengar oleh Allah
SWT. Rasulullah SAW menjawab : "Yaitu pada waktu tengah malam yang terakhir dan
sesudah shalat fardhu." (HR. At-Turmudzi).
Dari Jabir ra. : "Sesungguhnya
pada waktu malam ada suatu saat di mana seorang muslim memohon kebaikan kepada
Allah baik yang terkait dengan urusan duniawi maupun ukhrowi niscaya Allah
mengabulkannya dan saat itu ada setiap malam." (HR. Muslim).
b. Pada
hari Jum'at.Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya ketika Rasulullah SAW
membicarakan hari jum'at beliau bersabda : "Pada hari itu ada suatusaat apabila
seorang muslim yang sedang sholat bertepatan dengan saat itu kemudian ia memohon
kepada Allah, niscaya Allah mengabulkan permohonannya." Dan beliau memberi
isyarat bahwa waktu itu sangat sebentar. (HR. Al-Bukhori dan
Muslim).
c. Waktu antara adzan dan iqomah.Dari Anas bin Malik
ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda : "Doa diantara adzan dan iqomah
tidak ditolak." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Turmudzi).
d. Waktu
seseorang sedang berpusa."Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa
mereka, uaitu : orang yang berpuasa sampai iaberbuka, kepala negara yang adil,
dan orang-orang yang teraniaya." (HR. At-Turmudzi dengan sanad yang
hasan).
0 komentar:
Posting Komentar